Jika Bumi Bisa Bicara

ketika musim hujan mulai menghadang. Yang berunding dan berbicara tentang iklim dan keadaan alam ini? Tentu saja manusia, yaitu para pejabat tinggi negara yang, moga-moga, dapat menyerukan aspirasi ibu pertiwi kepada manusia. Loh, memangnya, apa sih yang mau dibicarakan dan diisyaratkan bumi? Coba kita telaah lebih jauh. Kalau bumi bisa bicara, pembicaraan macam apa yang kira-kira akan ia lontarkan kepada manusia ya..?
1. “Ya ampuun.. banjir di mana-mana sampai meluap dari tubuhku, udah gitu yang disalahin pemerintah. Tiap seseorang nunjuk orang lain, dia harus bisa mempertanggungjawabkan tuduhannya itu, apakah dia sudah lebih baik dari yang ia tunjuk..? Kalo kamu tetep buang sampah sembarangan padahal kamu sudah lulus TK, maka kamu merendahkan pendidikan kamu. Kan, dari TK juga udah diajarin supaya nggak buang sampah sembarangan?!” (Sungai Ciliwung)
2. “Et dah kan maen nih bocah-bocah.. Sakit tahu bodi gw digores-gores! Lo pikir gw anak gothic yang suka nyilet-nyilet bodi sendiri? Hadoh getah yang keluar dari badan gw banyak banget. CIH.” (Pohon Asem di Depok)
3. “Saya sebenarnya tidak masalah digunakan dan dieksploitasi untuk menyuplai listrik masyarakat banyak. Namun mengapa masyarakat tidak menerima dan menggunakan apa yang telah saya hasilkan ini dengan baik?(Air Terjun Pembangkit Tenaga Listrik di Bogor)
4. “Bu.. Aku gak kuat lagi.. Aku sesek..”
“Iya nak.. yang sabar ya.. Ibu juga sebenernya gak kuat, tapi semua keluarga kita juga ngerasain asep ini”
“Uhuk.. uhuk.. Betul nak, Ayah juga kayaknya jadi kena bronchitis nih. Bahkan negara tetangga juga kena imbas akan asap yang ditimbulkan. Yang kita bisa lakukan hanyalah bersabar dan tawakal”. (Keluarga pohon yang terbakar di Hutan Kalimantan)
5. “Aku capek terus menerus keluar. Aku capek terus menerus menyembur. Aku capek dibenci orang banyak. Aku ingin kembali lagi ke dalam tanah, tempat dimana aku tidak terkena cahaya dan mendengar cercaan serta makian banyak orang. AKu ingin ketenangan dan kedamaian.” (Lumpur Porong, Sidoarjo)
6. “Plastik lagiiii.. ah.. Plastik lagi… Kutak mauuu.. ah.. ditimbun plastik lagi… *mabuk lagi mode: on* (Tanah di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang)
7. “Booo!!! Gini-gini eike tuh transparan ya.. Tapi gemana mau transparan lagi? Kalo tiap hari disembur apa itu item-item dari asap knalpot mobil-mobil? Duh.. Badan eike jadi gak bersih lagi! Say no to dust! Eike benci benci benciiiii!!” (Udara sekitar Gatot Subroto-Sudirman-Thamrin di hari kerja)
8. “Pengen lari-lari lagi di padang rumput. Pengen guling-gulingan lagi sama sodara-sodara di hutan belantara. Bukannya dikerangkeng di jeruji besi nggak jelas begini yang tiap hari cuma diliatin secara takjub oleh kerabat-kerabat manusia yang mengambilku dari alam lepas.” (Macan tutul Afrika, di sebuah rumah pejabat di Menteng)
9. “Yak bagooos.. Pake bom aje terus.. Pake dong otaknya!! Kalo kalian ngebom kita-kita, bukannya dapet ikan-ikan gede, malah ikan-ikan kecil juga mati! Terumbu karang yang dipergunakan hewan laut untuk bersembunyi dan mencari makan juga mati! Yang mana kalau kalian ke sini lagi besok-besok, udah gak ada ikan-ikan yang tersisa, karena semua udah MATII!! (Ikan-ikan di perairan Pangkep Sulawesi Selatan)
10. “Kenapa sih aku selalu digunakan berjam-jam dengan daya yang luar biasa? Padahal jika dayaku dikurangi atau dimatikan sama sekali, listrik yang seharusnya digunakan dapat mengaliri desa sebelah dengan baik.”(Lampu-lampu Candi di daerah Jawa)
Wah.. Masihkah kita diam dan tidak berbuat apa-apa hingga akhirnya bumi benar-benar mengalah dengan keadaan, dan menjadi tidak “segitunya lagi” dengan kita? Jangan. Berbuatlah dengan langkah kecil yang dimualai dari kita sendiri. 

posted under , |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Adityo Nadia Rahman

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

kura kura lucu :)

schildkroeten-0008.gif from 123gifs.eu
Diberdayakan oleh Blogger.

laki laki

perempuan

Blog Archive

Followers


Recent Comments